Abstract: Malaria is a very dominant infectious disease in the tropical and subtropical areas which can lead to death of more than a million people every year. Malaria is caused by infection of the protozoan parasite of the genus Plasmodium. Symptoms of malaria are not specific, such as headache, weakness, fatigue, abdominal discomfort, as well as muscle and joint pain, usually followed by fever, chills, sweating, anorexia, vomiting, and worsening malaise. Malaria control requires an integrated approach as follows: prevention (primary vector control) and immediate treatment with effective antimalarial drugs. This study aimed to determine the knowledge of malaria of villagers Tombatu I subdistrict Tombatu Southeast Minahasa District. This was a descriptive study with a cross-sectional design by using questionnaire. The study involved 95 respondents: 46 males (48.4%) and 49 females (51.6%). Ages of the majority were more than 41 years (57.9%), most were high school educated (45.2 %), and most were housewives (46.3%). Resources of malaria were obtained from TV/ Electronic Media (66.7%). Approximately 21% respondents knew that the cause of malaria spreading was Anopheles species and as much as 50.9% knew that mosquitoes bit at night. A total of 34.5% of respondents chose that puddles were breeding places of mosquitoes. A total of 42.2% of respondents knew that chills and fever were the symptoms of malaria. A total of 36.4% of respondents chose that the way of prevention was using mosquito nets. Conclusion: Knowledge about malaria transmission was good but about the species that caused malaria, the biting behavior of mosquitoes spreading malaria, and malaria breeding places was still poor.Keywords: malaria, Anopheles mosquito species, knowledge of malaria.Abstrak: Malaria merupakan penyakit menular yang sangat dominan didaerah tropis dan subtropis yang dapat menyebabkan kematian lebih dari sejuta manusia setiap tahunnya. Malaria disebabkan oleh infeksi protozoa parasit dari genus Plasmodium. Gejala malaria yang tidak spesifik seperti sakit kepala, kelemahan, fatigue, ketidak nyamanan abdomen, dan nyeri otot dan sendi, biasanya diikuti oleh demam, menggigil, berkeringat, anoreksia, muntah dan malaise yang memburuk. Kontrol malaria membutuhkan pendekatan yang terintegrasi yaitu pencegahan (kontrol vektor primer) dan penanganan segera dengan antimalaria yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Desa Tombatu I kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara tentang malaria. Penelitian bersifat deskriptif survei desain potong lintang dengan menggunakan kuesioner. Penelitian melibatkan 95 responden yaitu 46 (48,4%) laki-laki dan 49 (51,6 %) perempuan, Usia terbanyak ialah lebih dari 41 tahun (57,9%), pendidikan terbanyak SMA (45,2%), dan pekerjaan terbanyak ialah ibu rumah tangga (46,3%). Sumber informasi malaria yang diperoleh responden dari TV/Media elektronik (66,7%). Sekitar 21% responden yang tahu spesies Anopheles penyebab penyebaran dan sebanyak 50,9% mengetahui bahwa nyamuk menggigit pada malam hari. Sebanyak 34,5% responden memilih bahwa genangan air pada tanah yang menjadi tempat perindukan nyamuk. Sebanyak 42 % responden mengetahui bahwa panas menggigil merupakan gejala malaria. Sebanyak 36,4% responden memilih cara pencegahan dengan menggunakan kelambu. Simpulan: Pengetahuan tentang malaria cukup baik tentang penularan malaria, namun pengetahuan tentang spesies penyebab malaria, perilaku menggigit nyamuk penyebar malaria, serta tempat perindukan malaria masih kurang.Kata kunci: malaria, spesies nyamuk Anopheles, pengetahuan tentang malaria.
CITATION STYLE
Lombogia, P. J., Pijoh, V. D., Wahongan, G. J. P., & Tuda, J. S. B. (2015). PENGETAHUAN MASYARAKAT DI DESA TOMBATU I KECAMATAN TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TENTANG PENYAKIT MALARIA. Jurnal E-Biomedik, 3(1). https://doi.org/10.35790/ebm.3.1.2015.7502
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.