Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan bahwa pezina dalam hadis Nabi Saw yang secara tekstual disebutkan keluar keimanannya memerlukan pemaknaan yang dianggap tepat. Karena ketika dimaknai keluarnya iman bagi pezina, akan menimbulkan dampak yang negatif. Tidak membuat para pezina menjadi sadar dan kembali ke jalan yang lurus, akan tetapi bisa menjadikan semakin jauh dari agama, bahkan benar-benar keluar dari agama. Hal inilah yang menjadi pembahasan dalam artikel ini untuk mengungkap makna hadis Nabi Saw tentang pezina dengan pendekatan hermeneutika Fazlurrahman yang dikenal dengan double movement. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan analisis literal readings serta interpretive and reflexive readings. Hasil penelitian menemukan bahwa Fazlurrahman berpandangan dalam memahami hadis Nabi Saw tentang pezina diperlukan upaya untuk melihat teks hadis melalui kondisi masa lampau di mana hadis tersebut muncul, kemudian ditarik atau dikontekstualisasikan pemaknaan hadis di masa kontemporer kekinian untuk mendapatkan pesan moral dari ajaran di dalam hadis Nabi Saw tersebut. Hasil dari pengaplikasi double movement Fazlurrahman berkenaan dengan hadis Nabi Saw tentang pezina memunculkan bahwa makna hadis tersebut tidaklah dimaknai dengan makna secara tekstual, akan tetapi dimaknai dengan kontekstual. Maksudnya yakni ketika Nabi Saw mensabdakan hadis tentang pezina tidaklah dianggap dengan kekafiran, namun para pezina tersebut imannya yang menurun.
CITATION STYLE
Bakhri, A. (2023). Hermeneutika Fazlurrahman Untuk Memahami Hadist Nabi Tentang Pezina. Madaniyah, 12(2), 259–276. https://doi.org/10.58410/madaniyah.v12i2.468
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.