ABSTRAK Dangerous diseases, such as cancer, cardiovascular disease and degenerative diseases including diabetes are the roles of oxidative stress caused by free radicals. Antioxidants are needed by the body to overcome and prevent oxidative stress. Soybean (Glycine max L.) has been studied in recent years as an antioxidant. In addition to soybeans, winged bean is also a plant that has the same activity as soybeans.The purpose of this study was to determine the value of macro nutrients and antioxidant activity of soybean tempeh products with a combination of winged beans. The soybean with a combination of winged beans is made with several combinations, namely soybean (100%: 0%), D1: C1 (80%: 20%), D2: C2 (70%: 30%), D3: C3 (50%: 50%), D4: C4 (30 %: 70%) and D5: C5 (20%: 80%). This research is an experimental research conducted at the Gajah Mada University laboratory (UGM), which contains an analysis of water content using an oven, analysis of gold content using the dry fogging method, analysis of protein content using the kjeldahl method, analysis of fat content using the soxhlet method, analysis using different methods, analysis of antioxidant activity and total flavonoids using Uv-Vis spectrophotometer. The results obtained are soybean formulation (100%: 0%) has the highest protein and fat content, respectively 27.42% and 15.94%, while the formulation D5: C5 (20%: 80%) has the highest carbohydrate content, which is 60.19%. Tempe which contains the highest antioxidant is formulation D2: C2 (70%: 30%), equal to (78.34 ± 0,20)%. Tempe which has the highest flavonoid content is soybean formulation (100%: 0%), (0.33 ± 0.03) mg QE / ml. Keywords: antioxidant, nutritional value, soybean, winged bean ABSTRAK Penyakit berbahaya, seperti, kanker, penyakit kardiovaskular serta penyakit degeneratif termasuk diabetes merupakan peran dari stress oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Tubuh memerlukan antioksidan untuk mengatasi dan mencegah stres oksidatif tersebut. Kedelai (Glycine max L.) telah diteliti beberapa tahun terakhir sebagai antioksidan. Selain kedelai, kecipir juga merupakan tanaman yang memiliki aktivitas yang sama dengan kedelai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kandungan nilai zat gizi makro dan aktivitas antioksidan produk tempe kedelai dengan kombinasi biji kecipir. Tempe kedelai dengan kombinasi biji kecipir dibuat dengan beberapa perlakuan, yaitu kedelai (100% : 0%), D1:C1 (80% : 20%), D2:C2 (70% : 30%), D3:C3 (50% : 50%), D4:C4 (30% : 70%) dan D5:C5 (20% : 80%). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dilaboratorium Universitas Gajah Mada (UGM), yang meliputi analisis kandungan kadar air menggunakan oven, analisis kandungan kadar abu menggunakan metode pengabuan kering, analisis kandungan kadar protein menggunakan metode kjeldahl, analisis kandungan lemak menggunakan metode soxhlet, analisis kandungan karbohidrat menggunakan metode by different, analisis aktivitas antioksidan dan total flavonoid menggunakan spektrofotometer Uv-Vis. Hasil yang didapatkan yaitu formulasi kedelai (100% : 0%) memiliki kandungan protein dan lemak tertinggi yang masing-masing sebesar 27,42% dan 15,94%, sedangkan formulasi D5:C5 (20% : 80%) memiliki kandungan karbohidrat tertinggi, yaitu sebesar 60,1951%. Tempe yang mengandung antioksidan tertinggi yaitu formulasi D2:C2 (70% : 30%) sebesar (78.34 ± 0.20)%. Tempe yang memiliki kandungan flavonoid tertinggi yaitu formulasi kedelai (100% : 0%), sebesar (0.33 ± 0.03) mg QE/ml. Kata kunci: antioksidan, kecipir, kedelai, nilai gizi
CITATION STYLE
Banobe, C. O., Kusumawati, I. G. A. W., & Wiradnyani, N. K. (2019). NILAI ZAT GIZI MAKRO DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEMPE KEDELAI (Glycine max L.) KOMBINASI BIJI KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus L.). Pro Food, 5(2), 486–495. https://doi.org/10.29303/profood.v5i2.111
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.