Tengger adalah wilayah pegunungan yang mengelilingi Gunung Bromo. Penduduk di pegunungan tersebut disebut Suku Tengger. Suku Tengger menghayati “Sesanti Titi Luri” (mengikuti jejak para leluhur atau meneruskan agama, kepercayaan, budaya dan adat-istiadat nenek moyang secara turun temurun). Jadi setiap upacara tradisi dilakukan persis seperti yang dilaksanakan oleh para leluhurnya. Suku Tengger tidak hanya memiliki upacara Yadnya Kasada sebagai salah satu identitas yang dilekatkan pada masyarakat Tengger, tapi juga memiliki sejumlah upacara adat dan keagamaan lainnya seperti Upacara Karo, Upacara Unan-unan, Upacara Kawulu, Upacara Kapat, Upacara Tawur Agung Kasanga, Upacara Mayu Desa dan masih banyak lagi upacara tradisi Suku Tengger yang tetap dilaksanakan. Perancangan media informasi ini bertujuan untuk menyampaikan berbagai upacara apa saja yang dilakukan oleh masyarakat Suku Tengger melalui penjelasan langsung dari narasumber. Dalam proses penelitian, data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer adalah hasil interview yang dilakukan dengan beberapa narasumber diantaranya adalah; (a) wawancara dengan budayawan Tengger untuk mengetahui sejarah suku Tengger; (b) wawancara dengan Singgih Pandita Dukun Suku Tengger; (c) wawancara dengan sesepuh masyarakat Suku Tengger. Sementara data sekunder adalah literatur yang dikumpulkan dari berbagai sumber tertulis. Dari hasil penelitian menghasilkan karya video dokumenter berjudul “Sesanti Titi Luri Tengger” dengan durasi 25 Menit, ukuran video 1080x1920 Pixel.Tengger Mountains that are around at Bromo Mount. The people are called Tenggerese. The Tenggerese live like "Sesanti Titi Luri" (following the footsteps of their ancestors or following the religion, beliefs, culture and customs of their ancestors from generation to generation). So every traditional ceremony that is carried out continues as carried out by its ancestors. The Tenggerese not only have the Yadnya Kasada ceremony as one of the identities attached to the Tengger people, but also have so many other traditional and religious ceremonies such as the Karo Ceremony, Unan-unan Ceremony, Kawulu Ceremony, Kapat Ceremony, Tawur Agung Kasanga Ceremony, Mayu Desa Ceremony. and many more traditional ceremonies of the Tenggerese that are still being carried out. This information media aims to convey what various ceremonies are carried out by the Tenggerese community through direct explanations from sources. In the research process, the data becomes primary data and secondary data. Primary data is the result of interviews conducted with several sources including; (a) interviews with Tengger culturalists to find out the history of the Tengger; (b) interview with Singgih Pandita Dukun Suku Tengger; (c) interviews with community elders of the Tenggerese. While secondary data is literature collected from various written sources. The results of the research resulted in a documentary video entitled "Sesanti Titi Luri Tengger" have duration of 25 minutes, and frame size 1080x1920 Pixels.
CITATION STYLE
Warsaa, Y. W. S. (2022). Video Dokumenter “Sesanti Titi Luri Tengger” Sebagai Media informasi. Jurnal Desain Komunikasi Visual Asia, 6(02), 39–52. https://doi.org/10.32815/jeskovsia.v6i02.873
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.