Penggunaan popok bayi sekali pakai di Indonesia mencapai 85% dari angka kelahiran bayi setiap tahunnya akan menjadi permasalahan di bidang lingkungan, sehingga limbah tersebut dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bioetanol. Penelitian ini bertujuan melakukan penelusuran pustaka untuk kondisi optimum untuk proses hidrolisis dan fermentasi dalam pembuatan bioetanol, serta menentukan analisa kelayakan pembuatan bioetanol dari limbah popok bayi. Metode penelitian ini melalui proses hidrolisis menggunakan larutan asam sulfat dan proses fermentasi menggunakan bakteri saccaromyces cereviceae . Hasil studi literatur dari penelusuran pustaka menunjukkan bahwa popok bayi memiliki serat selulosa sebanyak 40% yang dapat menghasilkan glukosa menjadi bahan baku bioetanol. Kondisi optimum proses hidrolosis dan fermentasi pembuatan bioetanol adalah konsentrasi asam 0,05M pada suhu121 o C selama 150 menit dengan perbandingan ragi : NPK = 3:4 gram selama 5 hari memberikan kadar etanol yang tinggi. Analisa kelayakan ekonomi untuk skala home industry berbasis bahan baku 6.875 kg/bulan menunjukkan layak untuk diaplikasikan dengan BEP: 15,70%, ROI: 16,72% dan POT: 9,42 bulan.
CITATION STYLE
Rachmat, R., Yani, S., Artiningsih, A., & Ramdani, N. (2021). Pembuatan Bioetanol Dari Limbah Popok Bayi Melalui Proses Hidrolisis dan Fermentasi. Journal of Chemical Process Engineering, 6(2), 83–88. https://doi.org/10.33536/jcpe.v6i2.719
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.