Analisis Potensi Ekowisata Hutan Desa Depati Duo Menggalotanjung Alam

  • Saprodi Sidiq A
  • Hamzah H
  • Marwanto M
N/ACitations
Citations of this article
18Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Ekowisata sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia. Pengembangan ekowisata harus dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah setempat, sehingga dapat memperkenalkan keindahan alam, kebudayaan dan adat istiadat setempat sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dengan adanya ekowisata tersebut. Pada penelitian ini pendekatan yang dipakai adalah metode campuran (mixed methods). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive sampling. Jumlah responden yang dilakukan wawancara dalam penelitian ini adalah 115 responden. Partisipan dari pemangku kebijakan yang memiliki peranan dalam pengambilan keputusan sebanyak 15 orang responden. Partisipan dari pengunjung yang berasal dari 23 kecamatan dalam kabupaten merangin. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan metode Valuasi Kontingensi atau Contingent Valuation Method (CVM). Hasil penelitian menunjukkan presentase kelayakan ekowisata pada kawasan ini adalah sebesar 85,85 % sehingga kawasan ini layak untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Hasil Analisis Willingness to Pay pengunjung dan willingness to Accept pemangku kebijakan terhadap harga tiket masuk kawasan hutan desa, bahwa pengunjung ekowisata kawasan hutan desa bersedia untuk membayar sebesar Rp. 12.500.00,- dan pemangku kebijakan bersedia menerima retribusi sebesar Rp. 15.000,-.

Cite

CITATION STYLE

APA

Saprodi Sidiq, A., Hamzah, H., & Marwanto, M. (2022). Analisis Potensi Ekowisata Hutan Desa Depati Duo Menggalotanjung Alam. Jurnal Pembangunan Berkelanjutan, 5(2), 1–10. https://doi.org/10.22437/jpb.v5i2.21192

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free