Kondisi biofisiologis dalam penelitian ini merupakan kondisi antara biokemis dan fisiologis. Penelitian bertujuan mengetahui: (1) perbedaan pengaruh fartlek dan jogging dalam memperbaiki kondisi biokemis dan fisiologis,(2) perbedaan pengaruh glukosa darah puasa awal normal dan tinggi dalam memperbaiki kondisi biokemis dan fisiologis, (3) kelompok terbaik dalam memperbaiki kondisi biokemis dan fisiologis penyandang overweight. Penelitian eksperimen 2x2. Subjek penelitian masyarakat Pakembinangun berusia 30-40 tahun, pria dan mengalami overweight. Pengambilan sampel dengan purposive sampling sebanyak 20 orang. Instrumen yang digunakan glucose meter, sphygmomanometer digital, timbangan badan, stadiometer, dan pita ukur. Analisis data menggunakan ANOVA dua jalur (two-way ANOVA). Hasil penelitian terdapat perbedaan: (1) pengaruh yang signifikan antara fartlek dan jogging dalam memperbaiki kondisi biokemis dan fisiologis. Fartlek lebih baik menurunkan glukosa darah puasa, jogging lebih baik menurunkan kolesterol, tekanan darah, lingkar perut dan IMT, (2) pengaruh yang signifikan antara glukosa darah puasa awal normal dan tinggi untuk memperbaiki kondisi biokemis dan fisiologis. Glukosa darah puasa awal normal lebih baik dalam memperbaiki kondisi biokemis dan fisiologis, (3) fartlek dengan glukosa darah puasa awal tinggi lebih baik menurunkan glukosa darah puasa, sedangkan jogging dengan glukosa darah puasa awal normal lebih baik menurunkan kolesterol, tekanan darah, lingkar perut dan IMT.
CITATION STYLE
Wirastyawan, A., & Wara Kushartanti, W. (2021). Pengaruh Latihan dan Kadar Glukosa Darah Puasa Awal terhadap Kondisi Biofisiologis Penyandang Overweight. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 247–260. https://doi.org/10.33096/woh.v4i03.238
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.