Aspek lingkungan, ekonomi dan sosial merupakan tiga pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan. Akan tetapi berdasarkan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Sumatera Barat Tahun 2017 disebutkan timbulan sampah di Sumatera Barat mencapai 2.452.213 kg/hari dan hanya 34,54% kabupaten/kota yang sudah mengelola sampah dengan benar. Sejauh ini penanganan yang dilakukan terhadap sampah lazimnya adalah dengan penumpukan, pengumpulan, dan pengangkutan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), sehingga diperlukan upaya mengurangi sampah dengan cara mengolah dan memilah sampah. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah pemberdayaan bank sampah. Oleh karena itu, Campus 2 UNAND Payakumbuh melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui acara sosialisasi dan pelatihan yang bertema “Menyulap Sampah Menjadi Rupiah” yang tidak lain, bertujuan untuk mendidik masyarakat untuk dapat mereduksi sampahnya. Selain sebagai wujud atas kepedulian terhadap lingkungan, pemanfaatan sampah juga dirasa menjadi modal usaha yang minim budget untuk dijadikan bisnis berkelanjutan Dalam pelatihan ini para peserta dibekali ilmu baru tentang pengelolaan sampah dan pemberian nilai tambah pada sampah koran yang tidak terpakai menjadi barang yang berguna seperti vas bunga.
CITATION STYLE
Saibah, B. R. A. M., Marlina, W. A., Faisal, R. F., Agestayani, A., Erizal, E., Susiana, S., … Jauharry, J. (2018). PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH PADA MASYARAKAT SEKITAR KAMPUS 2 UNAND, PAYAKUMBUH. Jurnal Hilirisasi IPTEKS, 1(4b), 274–284. https://doi.org/10.25077/hilirisasi.1.4b.274-284.2018
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.