Hasil pengamatan di salah satu sekolah menengah pertama di Kota Kediri, menunjukkan hampir di setiap kelas ditemukan siswa yang takut berbicara di depan umum (glossophobia). Hal ini tampak pada ketika ditunjuk untuk menjawab soal mereka memilih diam, atau saat guru memberikan kesempatan bertanya mereka memilih diam dan bertanya kepada teman yang lain. Dikawatirkan siswa yang menderita glossophobia tidak berkembang secara optimal dan berlanjut hingga dewasa. Permasalahan penelitian ini adalah apakah hipnoterapi teknik regression therapy efektif untuk mengatasi glossophobia siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kediri?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, desain SSD (Single Subject Design) dengan subjek penelitian 2 siswi yang diidentifikasi penderita glossophobia. Penelitian ini dilaksanakan dalam 7 kali pertemuan, 3 kali fase baseline dan 4 kali fase intervensi. Setiap pertemuan di fase intervensi diterapkan teknik regression therapy. Setelah kegiatan ini selesai, subjek diminta untuk mengisi angket glossophobia dengan tujuan untuk mengetahui seberapa efektif pemberian dalam menurunkan penderita glossophobia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hipnoterapi teknik regression therapy efektif untuk mengatasi penderita glossophobia siswa. Ini dibuktikan dengan trend dari grafik kedua subjek menurun dan menunjukkan yang perubahan positif. Berdasarkan simpulan tersebut, disarankan: (1) guru BK dapat menerapkan hipnoterapi teknik regression therapy untuk mengatasi glossophobia siswa, dan (2) bagi peneliti lanjutan disarankan untuk meneliti masalah ini dengan jangkauan wilayah penelitian yang lebih luas.
CITATION STYLE
Atrup, A., & Fatmawati, D. (2018). Hipnoterapi Teknik Regression Therapy Untuk Menangani Penderita Glossophobia Siswa Sekolah Menengah Pertama. PIJAR NUSANTARA, 3(2), 138. https://doi.org/10.29407/pn.v3i2.11791
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.