Saat ini antibiotik dapat dibeli dengan mudah di apotek meskipun tanpa resep dokter, salah satu alasannya adalah persaingan bisnis antar apotek yang ujungnya bertujuan untuk meningkatkan omset apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan masyarakat terhadap tingkat penggunaan antibiotik tanpa resep dokter di Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data yang diambil dari wawancara tentang penggunaan antibiotik. Populasi adalah seluruh masyarakat yang pernah menggunakan antibiotik, dengan jumlah sampel sebanyak 400 responden. Analsis data dihitung menggunakan analisis frekuensi dari sepuluh pertanyaan tingkat pengetahuan mengenai antibiotik, dimana jawaban benar bernilai 1 dan jawaban salah bernilai 0. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan masyarakat dalam menggunakan antibiotik menunjukan hasil yang kurang baik. Dimana tingkat penggunaan antibiotik pada masyarakat didapatkan bahwa 53,75% responden menggunakan antibiotik dengan resep dokter, sedangkan 46,25% responden menggunakan antibiotik tanpa resep dokter. Berdasarkan demografis responden jenis kelamin tertinggi pengguna antibiotik tanpa resep adalah wanita (33,50%) dan pada rentang usia pengguna antibiotik tertinggi adalah 20-35 tahun (31%). Pekerjaan tertinggi responden yang menggunakan antibiotik tanpa resep adalah karyawan swasta (21,75%) dengan tingkat pendidikan tertinggi adalah responden lulusan SD (17,5%).
CITATION STYLE
Ekadipta, E., Syahid Latief, M., & Farida, N. (2022). Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Terhadap Tingkat Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter Pada Cipocok Jaya, Serang. Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(2), 176. https://doi.org/10.30591/pjif.v11i2.2914
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.