Latar Belakang:Cakupan Balita diberi susu formula di Puskesmas Palaran Kota Samarinda mengalami data yang berfluktuatif pada 3 tahun terakhir, tahun 2015 ada 27,63%, tahun 2016 ada 15%, dan tahun 2017 ada 57,59%, yang terjadi di Puskesmas Palaran.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian susu formula dan faktor yang mempengaruhi pemberian susu formula pada balita 6-24 bulan, penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda.Metode Penelitian:Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, pendekatan menggunakan Fenomenologi dengan menggunakan wawancara mendalam pada 5 Orang Tua Balita dan 1 petugas Kesehatan.Hasil : Dari hasil penelitian dapat diketahui gambaran pemberian susu formula pada balita kurangnya pemahaman dan pengetahuan orang tua dalam pemilihan, pembuatan, sterilisasi dan frekuensi. Faktor yang berhubungan dengan pemberian susu formula adalah kurangnya pengetahuan ibu yang mempengaruhi pemberian susu formula dan faktor ekonomi kemudian pengaruh dari kehamilan dan ASI ibu yang tidak keluar sehingga anaknya diberikan susu formula.Kesimpulan: Pemberian susu formula pada balita 6-24 bulan dari segi pemilihan merk susu formula dan prilaku ibu berhubungan dengan anggota keluarga, tetangga dan iklan ditelevisi, pembuatan, sterilisasi, pemberian dan frekuensi serta faktor kurangnya pengetahuan ibu yang mempengaruhi prilaku pemberian susu formula danr ekonomi keluarga semakin tinggi cenderung untuk memberikan susu formula. Faktor-faktor tersebutlah yang mempengaruhi ibu untuk memberikan balitanya susu formula sehingga gagal ASI esklusif.
CITATION STYLE
Riski, M., Saragih, B., & Sukemi, S. (2020). Analisis kualitatif Gambaran Pemberian Susu Formula Pada Balita 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda. KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 72–82. https://doi.org/10.24903/kujkm.v5i2.834
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.