Klaster Batik Laweyan adalah salah satu klaster yang memiliki pertumbuhan signifikan yang ditunjukkan melalui inovasi kelembagaan di dalamnya. Hal ini dibuktikan dari kondisi perdagangan sebelum Laweyan dikembangkan serta adanya Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan yang mewadahi pengembangan klaster tersebut. Penelitian ini memunculkan pertanyaan “Bagaimana inovasi kelembagaan mempengaruhi pengembangan Klaster Batik Laweyan?”. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Metode ini dipilih karena dapat mengkaji informasi yang dibutuhkan untuk menjawab sasaran penelitian secara mendalam. Data diperoleh melalui wawancara dan observasi lapangan. Analisis yang dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis tahapan perubahan pada Klaster Batik Laweyan dan invoasi kelembagaannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh inovasi kelembagaan tersebut. Ini ditunjukkan dari tumbuhnya rasa kenyamanan dan kepercayaan dalam ikatan sosial yang terbentuk antara sesama anggota klaster, rasa diterima dan kesepakatan pada tujuan bersama Forum Pengembangan Klaster Batik Laweyan (FPKBL) sebagai norma baru dalam manajemen kelembagaan Batik Laweyan. Hal tersebut berpengaruh terhadap peningkatan jumlah anggota yang bekerjasama, inovasi dagang dan peningkatan upaya menciptakan iklim bisnis. Jaringan klaster tersebut juga tumbuh secara eksternal dengan agen perjalanan dan pariwisata, bidang akademis, swasta, LSM, dan pemerintah.
CITATION STYLE
Wulandari, E. D. (2013). Pengaruh Inovasi Kelembagaan Pada Pengembangan Klaster Batik Laweyan Kota Surakarta. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 1(1), 91. https://doi.org/10.14710/jwl.1.1.91-104
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.