Menjadi Sahabat bagi Sesama: Memaknai Relasi Persahabatan dalam Pelayanan Pastoral

  • Messakh B
N/ACitations
Citations of this article
119Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract The capability to build relationships is important in doing pastoral ministry successfully. However, this factor is often neglected by a pastoral counsellor or pastoral caregiver. Many pastoral counsellors tend to improve their technical skills rather than capability to build a good relationship with the client. As a consequence, many persons in trouble feel unaccepted by their pastoral counsellor, leading to the situation of helplessness. Using the method of Christopraxis, this article attempts to respond to such situation. Christopraxis places the attitude and works of Jesus, as witnessed in the Gospel, as the fundamental reference and resource for today’s ministerial works. In this case, Jesus’ praxis of friendship is employed as the model of relationships in pastoral ministry. It is suggested that a pastoral ministry inspired by the radical and open friendship model that Jesus practised would off er a better approach than the feudalistic and paternalistic ones, commonly practised in Indonesia.   Abstrak Kemampuan membangun relasi merupakan faktor penting dalam keberhasilan pelayanan pastoral. Sayangnya faktor ini sering diabaikan oleh para konselor dan pelayan pastoral. Banyak konselor cenderung hanya meningkatkan keterampilan teknis ketimbang kemampuan membangun relasi dengan klien. Akibatnya, banyak orang bermasalah merasa kurang diterima oleh konselor mereka. Hal itu menimbulkan keputusasaan. Menggunakan metode Kristopraksis, artikel ini berupaya menjawab situasi tersebut. Kristopraxis menempatkan sikap dan pekerjaan Yesus, sebagaimana dipersaksikan dalam Injil, sebagai acuan dan sumber bagi pelayanan gerejawi masa kini. Dalam hal ini, praksis persahabatan Yesus digunakan sebagai model relasi dalam pelayanan pastoral. Disarankan bahwa pelayanan pastoral yang terinspirasi model persahabatan Yesus yang radikal dan terbuka akan menawarkan pendekatan yang lebih baik ketimbang pelayanan yang feodalistik dan paternalistik yang sering dijalankan di Indonesia.

Cite

CITATION STYLE

APA

Messakh, B. Y. T. (2020). Menjadi Sahabat bagi Sesama: Memaknai Relasi Persahabatan dalam Pelayanan Pastoral. GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual Dan Filsafat Keilahian, 5(1), 1. https://doi.org/10.21460/gema.2020.51.497

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free