Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat infeksi malaria menjadikannya sebagai masalah kesehatan global. Patogenesis dan patofisiologi malaria serebral belum difahami secara menyeluruh. Penggunaan mencit model malaria serebral menjadi salah satu alternatif untuk memahami patogenesis dan patofisiologisnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan mencit swiss dan mencit C57BL/6 yang diinokulasi P.berghei ANKA sebagai model mencit malaria serebral. Metode : Rancangan penelitian randomized post test control only group designmenggunakan 12 mencit swiss dan 12 mencit C57BL/6 yang terbagi masing-masing menjadi 2 kelompok : kelompok perlakuan yang diinokulasi P.berghei ANKA dan kelompok kontrol tanpa inokulasi. Pengamatan manifestasi klinis dan level parasitemia dilakukan mulai dari hari ke 1 - hari ke -10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok K2 menunjukkan kenaikan derajat parasitemia yang signifikan dibandingkan K4. Kelompok K4 menunjukkan adanya manifestasi klinis malaria serebral sedangkan K2 tidak menunjukkan manifestasi klinis malaria serebral. Kesimpulan: Mencit C57BL/6 yang diinokulasi PbA dapat dijadikan hewan model malaria serebral..
CITATION STYLE
Utami, P. D., Tjahjono, R. V. Y., Jazilah, I., & Sisnawati, I. A. (2020). Comparison of Cerebral Malaria Mice Models Infected by P. berghei ANKA. Oceana Biomedicina Journal, 3(2), 51–63. https://doi.org/10.30649/obj.v3i2.49
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.