Konsumsi daya listrik untuk sistem tata udara memiliki angka sekitar ± 60% dari total konsumsi energi listrik suatu bangunan, sama halnya dengan aplikasi pada sistem refrigerasi skala kecil domestik seperti lemari es (refrigerator) yang membutuhkan konsumsi yang tidak sedikit. Terdapat beberapa alat kontrol kendali maupun equipment device yang dapat dipergunakan sebagai teknologi penghematan diantaranya Inverter. Teknologi inverter akan coba diaplikasikan pada sistem refrigerasi kompresi uap dengan dua variasi metering device yang berbeda yaitu Thermostatic Expansion Valve (TXV) dan pipa kapiler (capillary tube). Metode penelitian yang akan dilaksanakan diawali dengan kajian teknologi refrigerasi kemudian dilanjutkan secara lebih mendalam pada teknologi inverter, dan metering device yang saat ini berkembang. Alat kemudian dirancang bangun lalu di uji coba hasilnya. Dari hasil penelitian didapatkan COP TXV lebih besar dari pipa kapiler sebesar 3,97 berbanding 2,77 dan efisiensi yang dihasilkan menggunakan TXV lebih tinggi yaitu sebesar 78,95% sedangkan dengan pipa kapiler 75,42%. Daya listrik dengan memakai TXV dan kapiler berturut-turut 352 Watt dan 242 Watt. Temperatur kabin dan produk dapat dicapai dalam waktu 35 menit untuk TXV dan 105 menit untuk kapiler. Hasil penelitian dapat disimpulkan kinerja sistem lebih baik menggunakan inverter dengan katup ekspansi jenis TXV.
CITATION STYLE
Muliawan, R. (2021). Komparasi Penerapan Kinerja Inverter pada Sistem Refrigerasi dengan Alat Ekspansi Jenis TXV dan Pipa Kapiler. Jurnal Teknik Energi, 10(1), 7–13. https://doi.org/10.35313/energi.v10i1.2312
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.