Terbatasnya kerapatan sebaran jaringan pos-pos pengamatan curah hujan di wilayah Kalimantan Tengah menjadi permasalahan untuk melakukan analisis neraca air lahan dan pembuatan informasi iklim. Pemanfaatan data satelit TRMM merupakan alternatif data yang perlu dikaji untuk mengatasi keterbatasan data observasi permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi data satelit TRMM 3B43 dengan data curah hujan permukaan untuk membuat zona agroklimat neraca air lahan di wilayah Kalimantan Tengah. Validasi data mempergunakan analisis statistik dengan melihat nilai korelasi (r) dan uji signifikan nilai korelasi. Pembuatan zona agroklimat neraca air lahan dengan menghitung ketersediaan air tanah dan surplus defisit mempergunakan metode Thornthwaite dan Mather. Hasil perhitungan dipetakan secara spasial menggunakan sofware Arc GIS 10.2. Hasil validasi data curah hujan satelit TRMM dan curah hujan permukaan menunjukkan nilai korelasi yang tinggi untuk rata-rata bulanan dengan korelasi 0,95. Hasil analisis neraca air lahan menunjukan periode ketersediaan air tanah dengan kategori cukup terjadi hampir sepanjang tahun untuk wilayah Kalimantan Tengah bagian Utara, sedangkan wilayah Kalimantan Tengah lainnya bervariasi pada periode bulan November-Juni. Sedangkan periode surplus air bervariasi dengan periode 4-12 bulan. Hasil Analisis neraca air untuk tingkat ketersedian air tanah pada kategori kurang (<40%) dan defisit air terjadi pada bulan Juli-Oktober (4 bulan).
CITATION STYLE
Imam Mashudi, M. Anwar, & Fengky F. Adji. (2021). Pemanfaatan data satelit tropical rainfall measuring mission (TRMM) untuk pemetaan zona agroklimat neraca air lahan di Kalimantan Tengah. Journal of Environment and Management, 2(1), 11–25. https://doi.org/10.37304/jem.v2i1.2655
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.