Studi literatur ini bertujuan untuk mensintesis peran budaya dalam pembelajaran IPA di Indonesia. Sumber data terdiri atas artikel-artikel hasil penelitian yang dipublikasi melalui jurnal dan prosiding seminar, baik tingkat nasional maupun internasional. Dokumen artikel dikoleksi mellaui laman Google Scholar dan Science Direct menggunakan kata kunci “etnosains dalam pembelajaran IPA” atau “ethnoscience in science learning”. Selama penelusuran, telah berhasil dikoleksi sebanyak 277 dokumen artikel yang terpublikasi pada rentang tahun 2007 - 2020. Hasil sintesis menunjukkan bahwa kebudayaan dapat diintegrasikan ke dalam berbagai fasilitas pembelajaran seperti strategi, pendekatan, model dan metode pembelajaran. Berbagai media pembelajaran sains seperti modul, booklet, majalah, buku ajar, komik, lembar kerja dan multimedia juga dapat dikembangkan dari pengetahuan budaya lokal. Hasil belajar sains ini menckaup aspek sikap, keterampilan proses dan penguasaan terhadap produk sains. Kebudayaan yang diintegrasikan atau dijadikan basis dalam pembelajaran sains juga telah terbukti mampu mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan diabad 21 seperti HOTS, keterampilan berpikir kritis, berkolaborasi, literasi sains, berpikir kreatif, dan kemampuan memcahkan masalah. Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari studi ini adalah peran kebudayaan dalam pembelajaran sains di Indonesia dibedakan menjadi 3 aspek yaitu aspek pedagogi, sebagai sumber belajar dan mampu meningkatkan dan mengembangkan berbagai hasil belajar sains.
CITATION STYLE
Syazali, M., & Umar, U. (2022). Peran Kebudayaan Dalam Pembelajaran IPA Di Indonesia: Studi Literatur Etnosains. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 8(1), 344–354. https://doi.org/10.31949/educatio.v8i1.2099
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.