Masalah utama pendidikan nasional adalah bagaimana upaya untuk memperbaiki mutu lulusan yang masih rendah. Hal ini antara lain ditandai oleh: (a) ketidaksiapan sebagian be- sar lulusan untuk memasuki dunia kerja, (b) rendahnya perole- han skor rata-rata ujian akhir pada hampir semua bidang studi ( 5,00), (c) proses pembelajaran di lembaga pendidikan um- umnya belum berorientasi pada kompetensi yang dibutuhkan masyarakat pengguna (users), (d) substansi bidang studi belum menapak pada kebutuhan empirik sehingga menimbulkan pen- guasaan yang verbalistik, dan (e) ketidakseimbangan pertumbu- han pasar kerja dengan penambahan jumlah calon tenaga kerja dalam kualikasi.Banyak cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, salah satunya dengan mod- el pendidikan kolaboratif. Model pendidikan kolaboratif yang dilakukan dengan mengoptimalkan kemitraan lembaga pendi- dikan dengan dunia bisnis dan industri maupun masyarakat pengguna lainnya secara lebih luas mampu meningkatkan mutu lulusan yang kompetitif. Dengan demikian, diharapkan lulusan lembaga pendidikan tersebut selain siap kerja juga siap mencip- takan lapangan kerja bagi dirinya dan orang lain.
CITATION STYLE
Sugiyanti, didik nurhadi, D. (2016). IMPLEMENTASI PROGRAM KERJASAMA ANTARA PERGURUAN TINGGI DENGAN DUNIA INDUSTRI. Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA, 3(1), 63–77. https://doi.org/10.21580/phen.2013.3.1.175
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.