Perkembangan globalisasi yang sangat cepat dapat menciptakan tingginya persaingan di masyarakat khususnya generasi muda, sehingga diperlukan penguatan soft skill khususnya kecerdasan sosial sebagai bekal dalam menghadapi persaingan global. Penguatan soft skill dapat dilakukan sejak dini melalui pendidikan, sebagaimana yang dilakukan oleh SMA IT Bina Amal melalui kegiatan ekstrakurikuler. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian ini didapatkan melalui proses observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun jumlah informan penelitian ini yaitu 12 informan utama dan 3 informan pendukung. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode dan sumber. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan konsep soft skill kecerdasan sosial, pengembangan diri, ekstrakurikuler, dan teori pendidikan Interaksional turunan aliran pragmatis John Dewey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Adanya pemahaman guru yang komprehensif tentang pentingnya soft skill bagi peserta didik di abad 21. 2) Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMA IT Bina Amal meliputi penelusuran bakat minat, pembimbingan dan evaluasi kegiatan. 3) Soft skill kecerdasan sosial seperti keterampilan bekerja secara tim, berkomunikasi dengan baik, dapat berfikir kritis dan menyelesaikan masalah, serta kemampuan untuk memimpin yang sudah muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler.
CITATION STYLE
Khanifah, S., & Fatimah, N. (2023). Penguatan Soft Skill Kecerdasan Sosial Peserta Didik melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMA IT Bina Amal Semarang. Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 12(1), 131–146. https://doi.org/10.15294/solidarity.v12i1.71470
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.