Studi ini mempelajari konflik dan tantangan yang muncul dalam proyek pengembalian fungsi ruangpublik dimana peran pemerintah dan civil society seringkali mengalami benturan, dengan mengambilstudi kasus Sungai Ckapundung. Tema studi ini adalah “jeux d’acteurs” dalam bahasa perancis, ataustrategis’ stakeholders dalam bahasa inggris. Studi ini menggunakan metode kualitatif denganwawancara stakeholder dan ahli terkait dan penggunaan data sekunder dari instansi pemerintah, catatanstakeholder dalam workshop ataupun blog pribadi. Melalui analisis stakeholder, studi ini menemukankepentingan dari masing-masing aktor yang terlibat dalam proyek di daerah sekitar sungai Cikapundung.Kepentingan ekonomi datang dari pemerintah dan investor, kepentingan sosial muncul dari organisasinon pemerintah dan masyarakat setempat, dan isu lingkungan yang menjadi perhatian organisasi nonpemerintah dan organisasi kreatif di Bandung. Kemunculan konflik antara masyarakat sipil danpemerintah merupakan pertanda bahwa pemerintah telah gagal dalam membentuk “gouvernance duprojet” atau sistem pemerintahan untuk sebuah proyek. Stakeholder-stakeholder tersebut tidak dapatmembawa perhatian mereka dengan cara yang positif, yakni sebagai sumber ide untuk mengembangkansungai tersebut. Dapat disimpulkan bahwa akibat kurangnya integrasi kepentingan, sebuah modelmengenai ruang publik sesuai dengan konteks di Indonesia, menjadi tidak mudah untuk ditemukan.
CITATION STYLE
Mahardini, S. (2012). Pengembalian Fungsi Daerah Sekitar Sungai: Konflik dan Tantangan Dalam Proses Regenerasi Sungai Cikapundung, Bandung. JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA, 8(3), 239. https://doi.org/10.14710/pwk.v8i3.6478
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.