PENGARUH IMPREGNASI KOH PADA KATALIS BENTONIT BOJONG MANIK LEBAK BANTEN DALAM SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH

Abstract

Biodiesel adalah bahan bakar alternatif dari sumber daya terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan kondisi optimum pembuatan biodiesel dari minyak jelantah berdasarkan persentase impregnasi NaOH pada katalis bentonit Bojong Manik Lebak Banten. Metode sintesis biodiesel yang digunakan adalah transesterifikasi basa. Bentonit sebagai katalis dipreparasi dengan proses impregnasi pada variasi %KOH yaitu 20, 26, 31, dan 35 %(b/b). Reaksi biodiesel dilakukan pada temperatur 60°C dan waktu reaksi selama 3 jam dengan menggunakan katalis 3% terhadap jumlah minyak jelantah. Hasil penelitian diperoleh pada kondisi optimum pada katalis 26 %KOH (b/b) dengan yield biodiesel sebesar 91,2%, densitas 0,870 g/mL, viskositas 4,1 cSt, titik nyala 129°C dan kandungan metil ester sebesar 97,48%. Abstract Biodiesel is an alternative fuel from renewable resources that is more environmentally friendly. This study aimed to obtain the optimum conditions for making biodiesel from used cooking oil based on the percentage of NaOH impregnation on bentonite catalysts from Bojong Manik Lebak Banten. The biodiesel synthesis method used is base transesterification. The impregnation process prepared bentonite as a catalyst at variations of %KOH, namely 20, 26, 31, and 35% (w/w). The biodiesel reaction was carried out at a temperature of 60°C and a reaction time of 3 hours using a 3% catalyst for the amount of used cooking oil. The results were obtained at optimum conditions on a catalyst of 26% KOH (w/w) with a biodiesel yield of 91.2%, density of 0.870 g/mL, the viscosity of 4.1 cSt, the flash point of 129°C, and methyl ester content of 97.48%.