Pestisida secara umum diartikan sebagai bahan kimia beracun yang digunakan untuk mengendalikan hama yang merugikan manusia. Pestisida telah digunakan untuk meningkatkan produksi pertanian, perkebunan dan pemberantasan vektor penyakit. Frekuensi penyemprotan dan tingginya volume penggunaan pestisida menunjukkan peran penting pestisida tersebut dalam produksi tanaman, pestisida tersebut tidak dapat dilepaskan dari penanaman pertanian. Kebanyakan petani menyemprot sendiri dan memiliki alat penyemprot sendiri sehingga mereka memiliki fleksibilitas untuk menyemprot. Penanam sayuran memiliki risiko keracunan pestisida yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Pengumpulan data menggunakan data sekunder yang diambil dari jurnal ilmiah dan karya ilmiah rentan 10 tahun terakhir. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Enzim kolinesterase merupakan enzim yang terdapat pada cairan seluloid. Enzim ini berfungsi menghentikan kerja asetilkolin dengan cara menghidrolisis menjadi kolin dan asam asetat. Asetilkolin adalah saraf pengantar yang terletak di seluruh sistem saraf pusat (SSP), saraf otonom (simpatis dan parasimatik), dan sistem saraf somatik. Hasil penelitian menyatakan bahwa 4 jurnal menyatakan ada hubungan antara frekuensi penyemprotan dengan kadar enzim cholinesterase, sedangkan 2 jurnal menyatakan tidak ada hubungan. Frekuensi penyemprotan berpengaruh terhadap penurunan kadar enzim kolinesterase pada petani pengguna pestisida organofosfat.
CITATION STYLE
Saputra, D. Y., Purwati, P., & Harningsih, T. (2021). Penentuan Kadar Enzim Kolinesterase pada Petani Pengguna Pestisida Organofosfat Berdasarkan Frekuensi Penyemprotan. Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), 9(2), 21–25. https://doi.org/10.37013/jf.v9i2.106
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.