Perkembangan teknologi “Smart Home” merupakan dampak perkembangan kemajuan teknologi yang bertujuan membantu manusia mengelola aktifitas sehari-hari dalam mengendalikan peralatan elektronik serta memantau kondisi rumah. Pengendalian perangkat elektronik di beberapa titik lokasi secara otomatis dilakukan dengan mengirimkan sms dari handphone ke modul pengendali. Perangkat ini juga akan menghubungkan modul pengendali melalui jaringan internet sehingga terbangun fungsi Internet Of Things (IOT). Smart Home berbasis Arduino memfasilitasi sistem keamanan rumah dengan memasang sensor Infra Red untuk mendeteksi adanya objek yang bergerak, Sensor MQ-2 untuk mendeteksi kebocoran gas, Sensor DHT11 untuk mendeteksi temperature dan kelembaban, Sensor Ultrasonic untuk mengukur ketinggian air pada penampung air. Perangkat pemodelan Smart Home Berbasis Arduino dan Internet Of Things (IoT Node MCU ESP8266) memiliki dashboard dan database yang tersimpan pada Virtual Private Server (VPS). Dashboard dan database ditampilkan dengan mengetikkan IP Address yang disediakan oleh VPS pada browser, sehingga alat tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui jaringan internet. Sensor DHT11 memiliki error rata-rata sebesar 1,83 Celcius. Batas nilai pada area berbahaya untuk sensor gas (LPG/asap) disetting diatas 200 ppm, untuk membunyikan alarm. Sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan hingga jarak 5 meter. Sensor ultrasonik mampu mendeteksi jarak 4 meter.
CITATION STYLE
Rahayu, E. S., & Nurdin, R. A. M. (2019). Perancangan Smart Home Untuk Pengendalian Peralatan Elektronik Dan Pemantauan Keamanan Rumah Berbasis Internet Of Things. Jurnal Teknologi, 6(2), 136–148. https://doi.org/10.31479/jtek.v6i2.23
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.