Penyakit bercak daun dan karat merupakan penyakit penting pada kacang tanah yang mengganggu pertumbuhan dan mengurangi hasil kacang tanah. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi ketahanan 13 genotipe kacang tanah terhadap penyakit bercak daun dan karat. Penelitian disusun dalam rancangan split plot dengan 3 ulangan. Petak utama adalah inokulasi propagul penyakit dan tanpa inokulasi, dan anak petak adalah genotipe kacang tanah. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah pustul karat per daun, jumlah bercak per daun, intensitas penyakit karat, intensitas penyakit bercak daun untuk menentukan tingkat ketahanan genotipe, dan indeks luas daun. Peubah komponen hasil meliputi bobot brangkasan basah, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa, dan bobot polong per tanaman. Penyakit bercak daun muncul lebih awal dibandingkan dengan karat. Semua genotipe kacang tanah yang diuji termasuk sangat rentan penyakit bercak daun dan hanya 1 genotipe termasuk rentan. Intensitas penyakit bercak daun dan karat berkorelasi negatif dengan hasil kacang tanah (r = - 0.1 – (-0.4)). Penyakit bercak daun dan karat menyebabkan berkurangnya komponen hasil, antara lain bobot brangkasan basah (73.2 %), jumlah polong isi (68%), dan bobot polong (72.5%). Jumlah polong hampa dan polong chipo meningkat masing-masing sampai 81 dan 56.4%.
CITATION STYLE
Inayati, A., & Yusnawan, E. (2016). Tanggap Genotipe Kacang Tanah Terhadap Penyakit Bercak Daun Cercospora dan Karat Daun Puccinia. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 12(1), 9–18. https://doi.org/10.14692/jfi.12.1.9
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.