Bawang putih sebagai bumbu digunakan hampir dalam setiap makanan dan masakan di indonesia. Pada umumnya pedagang bawang putih giling, dalam pengolahannya tidak mencuci bahan dan peralatannya dengan air bersih, maka diadakan penelitian untuk mengetahui kualitas olahan bawang putih giling yang beredar secara mikrobiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri coliform pada olahan bawang putih giling yang dijual di Pasar tradisional kota bengkulu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan 19 sampel uji dilakukan pengujian dengan menggunakan metode MPN ragam 5-1-1 yang meliputi uji penduga dan uji penegas kemudian disesuaikan dengan tabel MPN. Hasil penelitian menunjukkan dari 19 sampel yang diperiksa 13 sampel mengandung bakteri coliform dengan cemaran bakteri coliform 68,4 %/100 mL, dengan nilai MPN yang tertinggi adalah 10/100 mL sebanyak 3 sampel, dan nilai MPN sample lainnya yaitu 2/100mL sebanyak 1 sampel, untuk nilai MPN 4/100 ml sebanyak 1 sampel, untuk nilai MPN 7/100 mL sebanyak 2 sampel, untuk nilai MPN 8/100 mL sebanyak 5 sampel, sedangkan untuk nilai MPN 9/100 mL sebanyak 1 sampel. Adanya Bakteri Coliform dalam olahan bawang putih giling yang dijual di pasar tradisional kota Bengkulu sebesar 68,4%/100 mL.Terdapatnya bakteri coliform dapat diperkirakan yaitu melalui cara pengolahan dan pemasaran serta kondisi pasar tradisional yang buruk.
CITATION STYLE
Farizal, J., & W, P. W. (2018). UJI BAKTERI COLIFORM PADA OLAHAN BAWANG PUTIH GILING Allium sativum L YANG DI JUAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA BENGKULU. Journal of Nursing and Public Health, 5(2), 50–53. https://doi.org/10.37676/jnph.v5i2.576
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.