Limbah cair aktivitas manusia yang tidak dilakukan pengelolaan dengan baik dapat berdampak buruk terhadap lingkungan, seperti terjadinya penurunan kualitas perairan. Sand filter merupakan salah satu teknologi pengolahan air yang memanfaatkan gaya gravitasi, sehingga biaya operasional yang dikeluarkan relatif murah. Proses pengolahan yang terjadi adalah gabungan dari proses fisik, biologis, dan biokimia, sehingga efektifitas removal polutan menjadi cukup besar. Rate filtrasi yang lambat menjadi kelemahan sand filter, sehingga perlu adanya inovasi pada media sand filter agar rate filtrasi dapat ditingkatkan namun kualitas hasil tetap optimum. Tujuan penelitian yakni mendapatkan waktu optimum filtrasi pada empat jenis media berbeda. Penelitian dilakukan dengan membuat empat unit reaktor sistem batch. Reaktor dibuat dari bahan PVC dengan ketebalan media filter 0,7 m dan ketebalan media penyangga 0,15 m. Reaktor 1 (media pasir) didapatkan waktu optimum pada menit ke-15 dengan persentase penurunan kekeruhan sebesar 80%. Reaktor 2 (media pasir dan karbon aktif) didapatkan waktu optimum pada menit ke-20 dengan prosentase penurunan kekeruhan sebesar 69%. Reaktor 3 (media pasir dan geotekstil) didapatkan waktu optimum pada menit ke-30 dengan prosentase penurunan kekeruhan sebesar 71%. Reaktor 4 (media pasir, karbon aktif, dan geotekstil) didapatkan waktu optimum pada menit ke-30 dengan prosentase penurunan kekeruhan sebesar 73%.
CITATION STYLE
Afifah, A. S., Prajati, G., & Suryawan, I. W. K. (2019). Penambahan Media Karbon Aktif dan Geotekstil pada Sand Filter. JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa), 4(2), 237. https://doi.org/10.31544/jtera.v4.i2.2019.237-242
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.