Phubbing adalah fenomena yang lebih banyak tentang ponsel daripada berinteraksi dengan lingkungan. Kriteria phubbing adalah terlalu fokus pada smartphone meskipun sedang berkumpul dengan teman-temannya termasuk remaja, selalu membawa smartphone kemana-mana, dan kemudian panik ketika tidak ada smartphone di sekitarnya. Tujuan penelitian ini agar mengetahui fenomena phubbing terhadap rendahnya kualitas pergaulan remaja di Kecamatan Hinai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah informan dalam penelitian ini merupakan remaja yang berjumlah 30 orang diantaranya yaitu 17 remaja sebagai pelaku (phubber) dan 13 remaja sebagai korban (phubbe) yang berada di Kecamatan Hinai. Hasil penelitian menunujukkan bahwa 1) phubbing disebabkan oleh faktor kecanduan bermain smartphone, bosan, kurang nyaman dengan lawan bicara, dan introvert, 2) dampak phubbing yaitu merasakan kehilangan momen kebersamaan, terlewat informasi sedang dibicarakan, dan di anggap tidak sopan. Karena tidak memposisikan diri sebaik mungkin. Sehingga phubbing berdampak negatif, 3) kualitas pertemanan masih baik karena sempat mengingatkan juga kalau tindakan itu buat orang lain tidak nyaman. Maka dari itu semakin tinggi phubbing maka akan semakin rendahnya kualitas pergaulan remaja.
CITATION STYLE
Pranoto, B., & Walisyah, T. (2023). Analisis Fenomena Perilaku Phubbing terhadap Rendahnya Kualitas Pergaulan Remaja di Kecamatan Hinai. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(7), 5077–5084. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i7.2212
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.