Tumbuhan kelor (Moringa oleifera) telah digunakan dalam pengobatan tradisional. Namun demikian belum diketahui aktivitas antibakteri ekstrak biji kelor asal pulau Timor NTT pada bakteri E.coli dan S.aureus. Ekstrak non polar didapatkan dengan metode maserasi menggunakan n-heksana yang kemudian diidentifikasi komponen kimianya dengan GC-MS. Ekstrak polar didapatkan dengan merebus biji kelor pada suhu 70oC menggunakan akuades. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kandungan terbesar pada ekstrak non-polar adalah asam oktadek-9-enoat (85,79%) yang adalah asam trans oleat dan asam-9-oktadekanoat (12,69%), suatu asam cis-oleat. Ekstrak polar pada konsentrasi optimum 100% memberikan daya hambat yang lebih besar yaitu 5,67 mm terhadap bakteri E. coli dan 7,33 mm terhadapS. aureus dibandingkan ekstrak non-polar yang memberikan daya hambat 4,67 mm terhadapE. coli dan 5,00 mm S. aureus. Disimpulkan bahwa ekstrak polar dan nonpolar biji kelor menunjukkan aktivitas antibakteri E.coli dan S.aureus. Perbedaan daya hambat didugakarena perbedaan pada kandungan senyawa kimianya.
CITATION STYLE
Saudale, F., Boelan, E., & Boelan, E. (2018). AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK POLAR DAN NON POLAR BIJI KELOR (Moringa oleifera) ASAL PULAU TIMOR NTT. JST (Jurnal Sains Dan Teknologi), 7(1), 67–76. https://doi.org/10.23887/jst-undiksha.v7i1.13187
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.