Rasio kendaraan belok kanan berpengaruh terhadap tundaan dan peluang antrian pada simpang tak bersinyal. Penelitian ini akan membandingkan pengaruh rasio belok kanan terhadap kinerja simpang pada dua lokasi dengan karakteristik rasio belok kanan berbeda, yaitu pada simpang Jl. Timor Raya – Jl. Nangka dengan volume belok kanan tinggi dan simpang Jl. Samratulangi Raya – Jl. Samratulangi I dengan volume belok kanan rendah. Standar kinerja simpang menurut pedoman MKJI 1997. Pada simpang Jl. Timor Raya – Jl. Nangka diperoleh hasil bahwa rasio belok kanan berpengaruh terhadap kinerja simpang tak bersinyal, dengan nilai derajat kejenuhan (DS)= 1,246 > 0,75, tundaan (D)= 57,80 det/smp > 25 det/smp dan peluang antrian (QP)= 63,6 %-130,4 % > 50 %. Pengaruh rasio belok kanan terhadap (DS)= 97,53 %, (D)= 72,12 % dan (QP)= 96,15%-95,37% dengan tingkat pelayanan F (Buruk Sekali). Pada simpang Jl. Samratulangi Raya – Jl. Samratulangi I diperoleh hasil bahwa rasio belok kanan tidak berpengaruh terhadap kinerja simpang, dengan nilai (DS)= 0,586 < 0,75, (D)= 9,85 det/smp < 25 det/smp dan (QP)= 14,5 %-30,9 % < 50 % dengan tingkat pelayanan B (Baik). Solusi pada simpang Jl. Timor Raya – Jl. Nangka adalah menghilangkan hambatan samping, pelebaran jalan, memasang rambu larangan belok kanan dan pengaturan arus satu arah.
CITATION STYLE
Saba, C. O., Don Gaspar Noesaku da Costa, & Engelbertha N.B. Seran. (2022). ANALISIS PENGARUH RASIO KENDARAAN BELOK KANAN TERHADAP KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL. Eternitas: Jurnal Teknik Sipil, 1(2), 1–10. https://doi.org/10.30822/eternitas.v1i2.1598
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.