Perubahan Pola Permukiman Akibat Akulturasi di Kampung Kuper Kabupaten Merauke

  • Simorangkir Y
  • Martosenjoyo T
  • Arifin M
N/ACitations
Citations of this article
52Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Akulturasi yang terjadi pada Kampung Kuper Distrik Semangga diawali dengan hadirnya atau masuknya migran, dimana kebudayaan mereka sebagai pendatang mempengaruhi kebudayaan masyarakat marind sebagai penduduk lokal,yang berdampak pada perubahan pola permukiman. Penelitian ini bertujuan mengungapkan proses yang mempengaruhi perubahan pola permukiman masyarakat Marind pada Kampung Kuper Distrik Semangga, Kabupaten Merauke sebagai Fenomena Akulturasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan observasi langsung pada lokasi penelitian dan wawancara mendalam kepada beberapa responden. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian  menunjukkkan perubahan pola permukiman pada kampung kuper terjadi akibat akulturasi. Kebiasan masyarakat lokal yang hidup berpindah-pindah (nomaden) dengan matapencaharian berburu dan mencari ikan di sungai berubah menetap dan mengukuti kebiasaan masyarakat pendatang yang bermata pencaharian sebagai petani. Dampak pada perubahan pola permukiman yang tadinya berpola linier (memanjang sungai) kemudian sejajar dan berubah menjadi menyebar.

Cite

CITATION STYLE

APA

Simorangkir, Y. V., Martosenjoyo, T., & Arifin, M. (2018). Perubahan Pola Permukiman Akibat Akulturasi di Kampung Kuper Kabupaten Merauke. Jurnal Penelitian Enjiniring, 21(2), 73–77. https://doi.org/10.25042/jpe.112017.11

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free