Jumlah perkembangan pesantren di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan dengan jumlah 36.000 pesantren dan 3,4 juta santri aktif pada tahun 2022. Berkembangnya pesantren akan tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan taraf kesehatan pada penghuni pesantren, khususnya para santri. Hal ini ditunjukkan perilaku hidup besih dan sehat di lingkungan pesantren masih kurang baik, meliputi konsumsi sayur dan buah yang cukup. Pondok pesantren juga dihadapkan pada minimnya upaya pencegahan pada remaja (santri) untuk mencegah stunting di masa depan. Pesantren tersebut salah satunya adalah Pondok Pesantren Jabal Noer Sidoarjo. Pondok tersebut memiliki potensi santri yang bagus akan tetapi kurangnya pengetahuan mengenai program generasi berencana. Solusi yang diberikan adalah dikuatkan peran santri husada dalam penyampaian informasi generasi berencana melalui pemberian edukasi mengenai stunting dan cara pencegahan, kesehatan reproduksi dan program generasi berencana. Selain itu pondok juga difasilitasi dengan sarana untuk melakukan pengecekan kesehatan dasar dan assessment mengenai perilaku pencegahan stunting. Hasilnya santri husada terlibat aktif dalam pelaksanaan kegiatan dengan tingkat kehadiran 100%. Adanya peningkatan pengetahuan santri setelah diberikan edukasi pada masing-masing materi. Serta harapannya nantinya ada pemicuan mengenai adanya pos generasi berencana pada Poskestren yang terdapat di Pondok Pesantren Jabal Noer Sidoarjo. Selain itu artikel berita telah terbit serta dalam rencana artikel ilmiah untuk dimasukkan kedalam Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Unusa tahun 2023.
CITATION STYLE
Mursyidul Ibad, Dwi Handayani, & Nur Masruroh. (2023). Revitalisasi Peran Santri Dalam Upaya Pencegahan Stunting Melalui Generasi Berencana (Genre) di Lingkungan Pondok Pesantren Jabal Noer Sidoarjo. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, 3(1), 452–460. https://doi.org/10.33086/snpm.v3i1.1277
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.