StuntingGdisebabkanHoleh asupan gizi yang kuranggdalam waktuDlama, umumnyaBkarena asupanFmakan yangG tidak sesuai kebutuhanFgizi. Angka prevalensi stuntingSdi IndonesiaDmasih di atas 20%, artinyaWbelum mencapai targetTWHO yang di bawahH20%. Data Dines Kesehatan Provinsi Sultra, pada pahun 2020, data stunting mencapai 1.472 kasus. Rinciannya, kasus Stuntingosekitar 983 orangGdan sangat pendek sekitar 4890orang. Penelitian iniIbertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian MP-ASIAterhadap kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan di puskesmas Soropia. PenelitianMini merupakan penelitian kuantitatifFyaitu analitik observasional denganQpendekatan crossssectional study. Populasi berjumlah 112 dan sampel 93 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental sampling, menggunakan analisis statistik uji Chi-square. Instrumen yangLdigunakan yaitu kuesioner. HasilQdari penelitian menunjukkan bahwa tidakMada hubunganlantaraLpengetahuan gizi ibu, asupanFperotein, dan waktu pengenalan MP-ASIDdengan kejadianLstuntingSpada balita usia 6-24 bulanRdi puskesmasy Soropia, sdengan masing-masing p value p= 1.000 (p>0.05), p= 1.000 (p>0.05), p= 1.000 (p>0.05). Adaphubungan antara asupan energi dengan kejadianhstunting p value p= 0.046 (p<0.05). Peneliti berharap ibu yang memilikiIbalita di puskesmas Soropia agar lebih memperhatikan makananNuntuk balitanya sebisa mungkinEdi berikan makanan yang bervariasi yang mengandungSgizi agar kebutuhan giziBbalita terpenuhi.
CITATION STYLE
Widiastity, W., & Harleli, H. (2021). Hubungan Pemberian MP-ASI Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6 – 24 Bulan di Puskesmas Soropia. Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT), 1(2), 81–86. https://doi.org/10.56742/nchat.v1i2.13
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.