Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemanasan tanah diatome terhadap kemampuan adsorpsi logam kadmium (II) dalam pelarut air. Parameter eksperimen meliputi temperatur pemanasan, waktu kesetimbangan dan kapasitas adsorpsi.Kapasitas adsorpsi ditentukan melalui penggunaan isoterm adsorpsi Langmuir yang menekankan pembentukan lapisan monomolekuler sebagai konsekwensi interaksi kimia antara ion logam dan gugus aktif adsorben. Peranan gugus siloksan dipelajari dengan membandingkan perilaku adsorpsi ion logam pada permukaan tanah diatome dengan jumlah relatif gugus siloksan yang berbeda. Secara eksperimen langkah ini dilakukan dengan menggunakan sistem “batch shaker”.Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pemanasan tanah diatome mempengaruhi jumlah gugus siloksan. Jumlah gugus siloksan bertambah dengan naiknya temperatur pemanasan tanah diatome dan menurunkan kapasitas adsorpsi kadmiun (II). Temperatur pemanasan tanah diatome pada 100 oC mempunyai kapasitas adsorpsi paling besar yaitu 39,34 mg/g. Kapasitas adsorpsi kadmium (II) pada tanah diatome alam dan pada pemanasan 500 oC, 900 oC masing-masing adalah 29,22 mg/g ; 23,18 mg/g ; 12,3 mg/g.
CITATION STYLE
Setyaningtyas, T., & Sriyanti, S. (2003). Pengaruh Pemanasan Tanah Diatome terhadap Kemampuan Adsorpsi Cd (II) dalam Pelarut Air. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 6(3), 1–4. https://doi.org/10.14710/jksa.6.3.1-4
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.