Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Hemoglobin A1c (HbA1c) adalah derivat dari hemoglobin A (HbA), dengan penambahan glukosa pada rantai ß. Pada tahun 2010 ADA memasukkan HbA1c sebagai salah satu kriteria diagnosis diabetes. Jum Tujuan dari penelitian untuk mengevaluasi metode-metode standar yang digunakan dalam pengukuran HbA1C serta meninjau bagaimana hasil pengukuran tersebut diterapkan dalam praktik klinis. Metode pemeriksaan HbA1c cukup banyak namun yang telah terstandardisasi oleh NGSP dan saat ini banyak dipakai diantaranya yaitu metode immunoassay, ion-exchange HPLC (High Performance Liquid Chromatography), enzimatik, boronate affinity chromatography, dan capillary electrophoresis. Pemilihan metode sangat dipengaruhi oleh populasi pasien dan biaya. Metode yang dapat dipilih untuk populasi hemoglobinopati yaitu metode boronate affinity HPLC dan enzimatik. Pelaporan hasil HbA1c dalam persen sesuai dengan standar NGSP atau mmol/mol sesuai dengan standar IFCC yang keduanya dapat dikonversi satu sama lain dengan master of equation. Hasil pemeriksaan HbA1c dipengaruhi oleh berbagai faktor yang paling penting adalah Hb varian.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu standardisasi metode pemeriksaan HbA1c oleh NGSP dan IFCC telah memastikan konsistensi hasil yang memungkinkan konversi nilai HbA1c antar sistem yang berbeda.
CITATION STYLE
Mulya Harahap, R. I., Rostini, T., & Suraya, N. (2024). Pemeriksaan Laboratorium pada Hemoglobin Terglikasi (HbA1C) : Review Standarisasi dan Implementasi Klinis. Action Research Literate, 8(6). https://doi.org/10.46799/arl.v8i6.409
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.