Tingkat ketahanan terhadap bencana di kawasan wisata pantai Clungup kabupaten Malang kini menjadi tantangan bagi stakeholder lokal. Setidaknya terdapat dua jenis bencana yang saat ini mengancam ekosistem barisan pantai tersebut, yang pertama natural disaster dan yang kedua human disaster. Barisan pantai terdiri dari hutan pantai, hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Dari arah pantai ketahanan itu diuji oleh derasnya ombak pantai selatan pulau Jawa dan dari daratan ketahanan itu diuji oleh penggundulan hutan dan penangkapan ikan dengan menggunakan potas dan bom ikan. Keterlibatan aktor atau elemen patut memperoleh perhatian karena keberlangsungan ekosistem sekitar pantai saat ini bergantung pada apa yang diperbuat oleh mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran aktor dan praktik kolaborasi yang ada di kawasan pantai wisata edukasi Clungup Mangrove Conservation. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumen. Adapun hasil dari penelitian ini adalah peran yang dimainkan oleh komunitas peduli lingkungan tidak berbanding lurus dengan peran dari aktor lainnya (pemerintah daerah). Para pegiat lingkungan telah berupaya cukup massif dalam menata ulang skema ketahanan ekosistem pantai dari serangan bencana yang ditimbulkan oleh alam dan manusia.
CITATION STYLE
Imron, M., Ubaidillah Assiddiq, D., & Dwi Kusuma, A. (2021). DINAMIKA KOLABORASI KOMUNITAS PEDULI LINGKUNGAN DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN MALANG. DIALEKTIKA : Jurnal Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 6(2), 22–34. https://doi.org/10.36636/dialektika.v6i2.663
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.