Pembelajaran tampilan nyata dimana praktek bagi calon tenaga pengajar, tidak terbentuk secara otomatis dan instan, akan tetapi didukung dengan berbagai faktor; diantaranya kondisi lapangan, penguasaan materi, metoda, model, teknik, taktik dan didukung oleh media, alat, sumber yang relevan dan dapat memberikan alternative penyeleaian secara Constructive, Supportive, kesiapan mental, keterampilan dan kemampuan Performance untuk menunjang bekal program pelatihan profesi. Tujuan Penelitian, untuk menemukan perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif mengajar program latihan profesi yang menggunakan dan yang tidak menggunakan model cooperative learning teknik STAD pada mata kuliah telaah kurikulum perencanaan pengajaran (praktek micro). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan penelitian bersifat descriptive survey, field study, instrutemen, studi literature. Populasi sebanyak 5 kelas dengan jumlah 148 orang, teknik sampel sistematis diambil acak, terjadi jarak dari kelas eksperimen dengan jumlah 32 orang, dan kelas kontrol dengan jumlah 31 orang. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan taraf nyata α = 0,05 dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif mengajar pada kelas yang menggunakan dan yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperative teknik STAD pada mata kuliah telaah kurikulum perencanaan pengajaran (praktek micro), sebesar 30,7%.
CITATION STYLE
Suherti, H., & Tsuroya, T. F. (2019). Implementasi Model Cooperative Learning Teknik Stad Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Mengajar dalam Program Latihan Profesi. Jurnal Soshum Insentif, 67–79. https://doi.org/10.36787/jsi.v2i1.49
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.