Rumput laut sebagai salah satu komoditas ekspor merupakan sumber devisa bagi Negara dan budidayanya merupakan sumber pendapatan nelayan, dapat menyerap tenaga kerja, serta mampu memanfaatkan lahan perairan pantai di kepulauan Indonesia yang sangat potensial. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung jumlah koloni bakteri, dan menentukan jumlah kadar air dan pH pada rumput laut (Kappaphycus alvarezii) dengan dua metode pengeringan. Penelitian ini menerapkan metode desktriptif yaitu metode analisa yang memberikan gambaran secermat mungkin tentang suatu individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada rumput laut (Kappaphycus alvarezii) rata-rata menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda, rumput laut yang dikeringkan dengan menggunakan sinar matahari dari pukul 08.00-12.00 selama 40 jam adalah 5,45 x 105 CFU/gr, dan untuk pukul 12.00-16.00 selama 40 jam 5,13 x 105 CFU/gr. Sedangkan, untuk pengeringan menggunakan cabinet dryer untuk pengeringan selama 12 jam adalah 5,39 x 105 CFU/gr dan pengeringan selama 24 jam adalah 5,48 x 105 CFU/gr. Untuk kadar air nilai tertinggi yaitu 17,25% pada pengeringan menggunakan cabinet dryer selama 12 jam. Dan nilai rata-rata terendah yaitu 10,75% pada pengeringan sinar matahari selama 40 jam. Dan untuk nilai pH, nilai tertinggi yaitu 5,58 pada pengeringan menggunakan sinar matahari pada pukul 08.00-12.00 selama 40 jam dan untuk nilai terendah yaitu 4,93 pada pengeringan menggunakan cabinet dryer selama 24 jam.
CITATION STYLE
Kumesan, E. C., Pandey, E. V., & Lohoo, H. J. (2017). ANALISA TOTAL BAKTERI, KADAR AIR DAN pH PADA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DENGAN DUA METODE PENGERINGAN. MEDIA TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN, 5(1), 30. https://doi.org/10.35800/mthp.5.1.2017.14911
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.