ABSTRAKTulisan ini membahas tentang martabat tokoh perempuan dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk karya Hamka yang berlatar budaya Minangkabau. Bentuk-bentuk martabat perempuan digambarkan melalui Hayati sebagai tokoh utama dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk karya Hamka. Tokoh Hayati dibesarkan dalam lingkungan keluarga Minangkabau yang menjunjung tinggi tradisi matrilineal. Tradisi matrilineal perempuan Minangkabau diwajibkan mempunyai sifat-sifat yang sudah ditetapkan dalam adat. Hal itu bertujuan agar perempuan Minangkabau dapat menjadi bundo kanduang atau perempuan yang memiliki sifat-sifat keibuan sekaligus sifat-sifat kepemimpinan, yang cerdas, bijaksana, dan berhati mulia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan data novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk karya Hamka. Analisis data dilakukan dengan cara penyeleksian data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan dalam novel tersebut. Hasil penelitian martabat tokoh perempuan yang digambarkan melalui tokoh Hayati memperlihatkan adanya sifat-sifat yang sesuai dengan budaya Minangkabau. Sebagai seorang individu, martabat tokoh Hayati digambarkan sebagai seorang perempuan yang dapat menjaga pergaulan, berilmu, dan rendah hati dan menjaga kehormatan. Kata Kunci: Novel, Martabat Perempuan, Budaya Minangkabau
CITATION STYLE
Qur’ani, H. B. (2019). MARTABAT PEREMPUAN MINANGKABAU DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA HAMKA. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 8(1), 9. https://doi.org/10.31000/lgrm.v8i1.1258
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.