Latar belakang: Praktik pembersihan gigi dan mulut yang baik menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut seseorang. Praktik pembersihan gigi dan mulut dapat dipengaruhi oleh salah satunya yaitu faktor sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan). Penelitian Oberoi et al. (2016) menyatakan bahwa seluruh (100%) masyarakat di India golongan sosial ekonomi menengah ke atas membersihkan gigi mereka secara rutin jika dibandingkan dengan golongan sosial ekonomi bawah yang hanya sebanyak 62,5%. Tujuan penelitian ini yang berupa pilot studi sebagai penelitian pendahuluan yang menjelaskan gambaran deskripsi praktik pembersihan gigi dan mulut serta tingkat sosial ekonomi pada warga RT 008 RW 05, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Metode penelitian: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Terdapat 50 responden yang dipilih dengan metode simple random sampling, kemudian mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai sosial ekonomi dan praktik pembersihan gigi dan mulut. Hasil penelitian: Rata-rata usia warga adalah 39 tahun, dan didominasi oleh perempuan. Tingkat sosial ekonomi warga menunjukkan paling banyak berpendidikan SMA (50%), berpendapatan sedang (38%), dan pekerjaannya adalah pekerja terampil (36%). Untuk pola praktik kebersihan gigi dan mulut, hampir keseluruhan (80%) baik, sedangkan yang masih kurang baik yaitu pada penggunaan obat kumur dan pembersih lidah. Kesimpulan: Praktik pembersihan gigi dan mulut warga baik dengan tingkat sosial ekonomi termasuk menengah/middle.
CITATION STYLE
Septalita, A., & Maretha, D. (2022). GAMBARAN PRAKTIK PEMBERSIHAN GIGI DAN MULUT SERTA TINGKAT SOSIAL EKONOMI. Jurnal Ilmiah Dan Teknologi Kedokteran Gigi, 17(2), 77–83. https://doi.org/10.32509/jitekgi.v17i2.1453
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.