Pendidikan dan filsafat mempunyai hubungan yang tidak dapat terelakkan. Hal tersebut disebabkan adanya tumpuan dalam suatu sistem pendidikan dalam filsafat pendidikan, inilah sebagai dasar dalam filsafat pendidikan, dan menjadi sebuah pedoman dalam usaha perbaruan menuju perbaikan, peningkatan kemajuan sebagai pondasi kuat berdirinya sebuah sistem pendidikan. Tidak sedikit tokoh cendekiawan pendidikan yang memiliki kedudukan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berfungsi untuk menyambut datangnya generasi intelektual dimasa depan. Kritik pedas tokoh tersebut menyatakan bahwa lembaga pendidikan (kebijakan, guru) telah memposisikan dirinya alat pengontrol kreasi dan mengekang kebebasan individual, padahal setiap individu memiliki keistimewaan dan pemikiran sendiri dalam melakukan tindakan (action). Penelitian ini mengambil pendekatan kualitatif untuk penyelidikannya. Pengumpulan data menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan menelaah berbagai literatur. Eksistensialisme memiliki satu sisi yang sejalan dengan pendidikan Islam yaitu bertujuan membentuk manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya; akhlak dan keterampilannya. Akan tetapi pada aspek tujuan, pendidikan Islam juga menekankan kepada keseimbangan jasmani dan ruhani menuju kesempurnaan dan kelengkapan arti kemanusiaan yang sesungguhnya.
CITATION STYLE
Aswati, A., Khotimah, H., Rahman, H., Maghfirah, R., & Lismawati, D. (2023). KONTRIBUSI EKSISTENSIALISME DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 6(1), 23–34. https://doi.org/10.32699/paramurobi.v6i1.4368
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.