Sudu turbin uap umumnya menggunakan baja tahan karat martensitik 13Cr yang ditempa (forging) namun baja martensitik cor masih sedikit penggunaanya untuk sudu turbin uap. Penelitian ini metode pengecoran dipilih karena dapat mempersingkat proses produksi dan pemesinan serta sebagai subtitusi baja martensit tempa yang selama ini masih impor. Pada penelitian ini telah dilakukan modifikasi baja tahan karat cor CA-15 dengan menambahkan unsur Mo dan Ni sebanyak masing-masing 3%. Tujuannya adalah untuk meningkatkan sifat mekanik dari baja tahan karat cor CA-15. Proses austenisasi pada temperatur 1100oC selama 3 jam dan dilakukan normalizing. Kemudian dilanjutkan pada proses tempering dengan tujuh variasi temperatur temper dan tiga variasi waktu tahan yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya secondary hardening. Variasi suhu yangdigunakan yaitu 300oC, 400oC, 500oC, 550oC, 600oC, 650oC dan 700oC serta waktu tahan masing-masing selama 1, 3, dan 5 jam.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secondary hardening yang ditunjukkan dengan kenaikan nilai kekerasan terjadi pada temperatur 400°C dengan waktu tahan 1, 3, dan 5 jam sebesar 54,53; 53,1; 42,4 HRC.Karena itu baja menjadi keras dan getas dan tidak sesuai dengan kriteria material standar komersial baja tahan karat 13Crsebagai sudu turbin uap. Baja martensitik cor modifikasi CA-15 yang telah ditemper pada temperatur 650 dan 700 °C dan waktu tahan 5 jam menghasilkan baja yang sesuai dengan kriteria sudu turbin uap dengan fasa martensit temper dengan nilai kekerasan HRC 35,1 dan 34,73 serta nilai kehilangan berat setalah uji abrasi sebesar 18,6 dan 23,8 mg/cm2.
CITATION STYLE
Aprilliansyah, A. T., Sunardi, S., Anwar, Moch. S., & Mabruri, E. (2019). PENGARUH SUHU DAN WAKTU TEMPERING TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN, DAN KETAHANAN ABRASIF BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK COR MODIFIKASI CA-15. Metal Indonesia, 41(1), 31. https://doi.org/10.32423/jmi.2019.v41.29-36
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.