Penelitian ini bertolak dari anggapan bahwa guru-guru PKn masih banyak yang cenderung apatis dengan politik. Menurut mereka, politik hanyalah sebuah dinamika siklus pemerintahan dalam mobilisasi pejabat yang akan memimpin negeri ini lima tahunan. Keapatisan tersebut, sebenarnya bukan tanpa alasan. Artinya, para guru merasa tidak ada perubahan yang berarti ketika mereka terlibat dalam politik. Yang berikutnya, bagi mereka yang berstatus sebagai pegawai negeri secara atruan tidak diperbolehkan ikut berpolitik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dimana peneliti hanya menggambarkan secara sistematis mengenai persepsi guru PKn, baik pada tingkat SMP dan SMA terhadap budaya politik di kecamatan Ketungau Hilir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi guru-guru PKn terhadap budaya politik di Kecamatan Ketungau Hilir cenderung menguatnya politik identitas berdasarkan unsur SARA. Kata Kunci: Politik Identitas, Guru PKn, Kecamatan Ketungau Hilir
CITATION STYLE
Juri, J. (2019). PERSEPSI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP MENGUATNYA POLITIK IDENTITAS DI KECAMATAN KETUNGAU HILIR. JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 4(1), 1–16. https://doi.org/10.31932/jpk.v4i1.372
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.