Kantor merupakan lingkungan tempat kerja dan harus memenuhi ketentuan dalam Workplace (Health, Safety and Welfare). Walaupun kantor secara umum dipandang aman, namun di dalamnya tetap memuat bahaya kesehatan yang dapat menyebabkan cedera serius. Salah satu bentuk gangguan yang dapat timbul akibat lingkungan kerja khususnya di lingkungan kerja perkantoran adalah nyeri punggung bawah. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang bekerja sebagai staf bagian akademik. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria sebagai sampel dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara ergonomi kursi dan meja serta sikap duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah pada karyawan kantor. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 63 karyawan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Indek Masa Tubuh (IMT), Umur, sikap duduk, ergonomi kursi dan meja, waktu kerja dan lama kerja. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukan ada tiga variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian nyeri punggung bawah yaitu Indek Masa Tubuh (IMT), Umur, Sikap duduk. Analisis multivariat menunjukan bahwa sikap duduk yang tidak baik memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah 40 kali lebih berpotensi dibandingkan dengan karyawan dengan sikap duduk yang benar (CI 95% : OR = 40).
CITATION STYLE
Zaman, M. K. (2014). Hubungan Beberapa Faktor dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Karyawan Kantor. Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(4), 163–167. https://doi.org/10.25311/jkk.vol2.iss4.66
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.