Kearifan lokal dalam masyarakat Gayo telah diwariskan secara turun-temurun, dua diantaranya yaitu Sumang dan Didong. Sumang merupakan sistem budaya yang telah berakar pada mayarakat Gayo sebagai pola dasar dan landasan hidup. Sedangkan Didong merupakan kesenian lokal daerah Gayo yang memadukan olah vokal, tari dan sastra. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembalikan pelaksanaan Sumang dan Didong, serta mendeskripsikan penerimaan masyarakat Dataran Tinggi Gayo terhadap ide penerapan nilai-nilai Sumang ke dalam kesenian Didong guna mencapai masyarakat yang berkarakter. Seluruh sanggar seni formal maupun nonformal dan para Ceh Didong di Dataran Tinggi Gayo menjadi populasi dalam penelitian ini, dengan sampel berupa Sanggar Renggali dan 3 orang Ceh. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis data deskriptif dari hasil observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) masyarakat Dataran Tinggi Gayo setuju dengan ide penerapan nilai-nilai Sumang ke dalam kesenian Didong, dan (2) peran generasi muda melalui praktik nyata penerapan nilai-nilai Sumang dalam beraktivitas serta mencontohkan penerapan nilai-nilai Sumang ke dalam kesenian Didong tanpa mengubah karakteristik kesenian Didong.
CITATION STYLE
Saputra, E., & Zulmaulida, R. (2023). PELESTARIAN NILAI-NILAI SUMANG PADA KEARIFAN LOKAL DIDONG SEBAGAI PERWUJUDAN MASYARAKAT YANG BERKARAKTER. JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research, 2(1), 52–62. https://doi.org/10.56921/jumper.v2i1.47
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.