ABSTRAK Salah satu bahan tambah beton ialah serat (fiber). Serat dalam beton berfungsi untuk mencegah retak–retak sehingga menjadikan beton lebih daktail dari pada beton biasa dan untuk meningkatkan kekuatan tarik beton. Pemakaian beton pada lingkungan agresif sangat berpengaruh pada keawatan dan nilai kuat tekan dan tarik beton. Struktur beton dapat dikatakan berada pada lingkungan agresif manakala beton terus-menerus berada dalam lingkungan air laut, air rawa, tanah, dan kawasan industri dimana banya terkandung sulfat, beton akan menjadi rentan terhadap serangan sulfat yang dapat mengurangi durabilitas beton dan dapat membuat beton menjadi korosi. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan meneliti mengenai seberapa besar pengaruh variasi perendaman air PDAM Tirta Musi (pH=7) dan air rawa (pH<7) dan terhadap kuat tekan dan kuat lentur dengan tambahan serat purun tikus (eleocharis dulcis) sebesar 0.75% selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perendaman beton mutu fc’ = 20Mpa umur 28 hari menggunakan air rawa (pH=4.5), dapat menurunkan kuat tekan beton normal sebesar 11.63%, sedangkan pada beton purun tikus 0.75% sebesar 4.12%, dibanding beton perendaman air PDAM Tirta Musi (pH=6.5). Perendaman beton mutu fc’ = 20Mpa umur 28 hari menggunakan air rawa (pH=4.5), dapat menurunkan kuat lentur beton normal sebesar 14.8%, sedangkan pada beton purun tikus 0.75% sebesar 5.8%, dibanding beton perendaman air PDAM Tirta Musi (pH=6.5). Keywords : pH air, kuat tekan, kuat lentur, serat purun tikus.
CITATION STYLE
Firda, A. F., & Fuad, I. S. (2020). Pengaruh Variasi Perendaman Beton Purun Tikus Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton. FORUM MEKANIKA, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.33322/forummekanika.v9i1.883
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.