Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan profil berfikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika ditinjau dari gaya kognitif dan kemampuan matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan triangulasi metode. Triangulasi metode dilakukan dengan membandingkan data hasil pengamatan (tes tertulis dan MFFT (Matching Familiar Figure Test)) dengan data hasil wawancara dan hasil tersebut akan dianalisis berdasarkan indikator yang telah ditentukan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis pada siswa dengan gaya kognitif impulsif berkemampuan matematika rendah hanya mampu memenuhi dua indikator berpikir kritis yaitu interpretasi & analisis, siswa dengan gaya kognitif impulsif berkemampuan matematika tinggi mampu memenuhi kelima indikator berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis, strategi, inferensi dan evaluasi, siswa dengan gaya kognitif reflektif berkemampuan matematika rendah hanya mampu memenuhi satu indikator berpikir kritis yaitu analisis, siswa dengan gaya kognitif reflektif berkemampuan matematika sedang hanya mampu memenuhi ketiga indikator berpikir kritis yaitu interpretasi, strategi, dan inferensi, siswa dengan gaya kognitif reflektif berkemampuan matematika tinggi mampu memenuhi kelima indikator berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis, strategi, inferensi dan evaluasi, siswa dengan gaya kognitif impulsif berkemampuan matematika sedang, peneliti tidak menemukan siswa yang tergolong ke dalam gaya kognitif impulsif berkemampuan matematika sedang dalam penelitian ini.
CITATION STYLE
Arum, N. S. K., Zuhri, M. S., & Prayito, M. (2022). Profil Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif dan Kemampuan Matematika. Imajiner: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 4(6), 519–527. https://doi.org/10.26877/imajiner.v4i6.12612
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.