Hegemoni dan Simbol Daerah

  • Dwiyana Habsary
  • Sudjarwo
N/ACitations
Citations of this article
6Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki karakteristik yang unik. Salah satu keunikan daerah ini adalah adanya dua adat yang mendiami wilayah-wilayah tertentu provinsi ini. Kedua wilayah adat tersebut memiliki simbol masing-masing yang dijadikan ciri wilayah-wilayah tersebut. Simbol-simbol tersebut dianggap ‘penting’untuk dilestarikan. Asumsi tersebut menyebabkan adanya kebijakan-kebijakan yang dibuat dan diterapkan di daerah ini. Beberapa simbol tersebut adalah Siger, motif seni rupa dan lagu-lagu pop daerah. Penelitian ini memaparkan bagaimana upaya pemerintah daerah mengenalkan simbol-simbol tersebut. Lapisan masyarakat mana sajakah yang terkena ‘imbas’ dari kebijakan tersebut. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah sosio-antropologi. Adapun data yang dikumpulkan menggunakan beberapa metode seperti studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa pemerintah menggunakan kekuasaannya untuk mengenalkan simbol sebagai identitas daerah. Kekuasaan tersebut diwujudkan dengan cara membuat sebuah PERDA (Peraturan Daerah), yang dibuat oleh Gubernur, serta beberapa himbauan yang dibuat oleh Walikota.

Cite

CITATION STYLE

APA

Dwiyana Habsary, & Sudjarwo. (2019). Hegemoni dan Simbol Daerah. Journal of Tropical Upland Resources (J. Trop. Upland Res.), 1(1), 129–136. https://doi.org/10.23960/jtur.vol1no1.2019.16

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free