Virus Corona Disease 19 pertamakali masuk di Indonesia tanggal 02 Maret 2020. Hingga Maret 2021 sudah menginfeksi lebih dari 1 juta masyarakat Indonesia. Virus yang menyerang pernafasan ini membuat siapapun yang terpapar merasa khawatir. Pasalnya kekhawatiran tersebut diakibatkan belum ditemukannya obat yang ampuh melawan virus covid-19. Banyak dari para penyintas Covid-19 mengubah perilakunya berdasarkan pengalaman yang dialaminya saat terpapar Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motif penyintas Covid-19, makna Covid-19 dan pengalaman komunikasi penyintas Covid-19 ketika telah dinyatakan sembuh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam penelitian ini sehingga Subjek atau informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang berdasarkan kriteria yang telah peneliti tentukan di awal. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai informan, observasi di lapangan, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif sembuh para penyintas Covid-19 terdiri atas motif because of yang meliputi motif keluarga dan motif in order to atau motif harapan ketika sembuh yang meliputi gaya hidup sehat, menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan menjadi relawan Covid-19. Adapun temuan dari makna Covid-19 yang ditemukan pada penyintas Covid-19 memaknai bahwa Covid-19 merupakan sebuah penyakit Flu biasa namun mengerikan yang saat ini tengah beredar di masyarakat.
CITATION STYLE
Riyantie, M., & Romli, R. (2021). PENGALAMAN KOMUNIKASI PENYINTAS COVID-19. KOMUNIKATA57, 2(1), 18–23. https://doi.org/10.55122/kom57.v2i1.207
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.