KAJIAN MATI MERANGGAS PADA TANAMAN DUKU DI JAMBI (SUATU STUDI BIOEKOLOGI)

  • Puri S
  • Paiman A
  • Mapegau M
N/ACitations
Citations of this article
12Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRACT                Duku (Lansium domesticum) has become the flagship fruit of Jambi and is widely planted and becomes a source of income for farmers. In the last 5 years, around 310,828 trees have been damaged, that is, they die and die. In natural conditions, duku jambi plants are often flooded. Thus, conditions of hypoxia or anoxia are often experienced by the root system of plants. This limited O2 condition can affect the growing environment of the duku plant which in turn will affect the growth, development, and survival of the plant due to a decrease in energy. The method used is a field survey and takes environmental and soil data. Observations of duku plants and other vegetation include: the number of clumps, the number of duku individuals according to the growth phase, the type of vegetation, the number of individual species found in each sample unit, and the coverage area. . Based on the results obtained, it can be seen that the highest density is found in the Kelopak Alai area with the highest density value being the duku tree of 325, and the highest frequency is found in the area of ​​the Karang City area with the highest frequency value being the duku tree of 87.50, while for dominance The highest value is found in the village of Olak Rambahan with the highest dominance value is the duku tree of 3300,955. Keywords : Duku, Bioecological, Death On  ABSTRAK  Duku (Lansium domesticum) sudah menjadi buah unggulan Jambi banyak ditanam dan menjadi sumber pendapatan petani. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sekitar 310.828 pohon mengalami kerusakan yaitu mati meranggas. Pada kondisi alami, tanaman duku jambi sering tergenang air. Dengan demikian, kondisi hipoksia atau anoksia sering dialami oleh sistem perakaran tanaman. Kondisi O2 yang terbatas ini dapat mempengaruhi lingkungan tumbuh tanaman duku yang pada gilirannya akan mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup tanaman karena terjadi penurunan energi. Metode yang digunakan adalah survey lapangan dan mengambi data lingkungan dan tanah, Pengamatan tanaman duku dan vegetasi lain meliputi : jumlah rumpun, jumlah individu duku menurut fase pertumbuhan, jenis vegetasi, jumlah individu spesies yang kedapatan pada setiap unit contoh, dan luas tutupan (coverage). Berdasarkan hasil yang didapat terlihat bahwa Kerapatan tertinggi terdapat di daerah Kelopak Alai dengan nilai kerapatan yang tertinggi adalah pohon duku sebesar 325, dan Frekuensi tertinggi terdapat di daerah di daerah Kota Karang dengan nilai frekuensi yang tertinggi adalah pohon duku sebesar 87,50, sedangkan untuk Dominansi tertinggi terdapat di daerah desa Olak Rambahan dengan nilai dominansi yang tertinggi adalah pohon duku sebesar 3300,955. Kata kunci : Duku, Mati Meranggas, Bioekologi

Cite

CITATION STYLE

APA

Puri, S., Paiman, A., & Mapegau, M. (2022). KAJIAN MATI MERANGGAS PADA TANAMAN DUKU DI JAMBI (SUATU STUDI BIOEKOLOGI). Jurnal Silva Tropika, 6(1), 23–36. https://doi.org/10.22437/jsilvtrop.v6i1.20972

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free