Guru-guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah menyatakan bahwa buku teks Kemendikbud secara keseluruhan masih kurang baik terkait kurang rincinya pembahasan materi yang disampaikan dan penggunaan bahasa yang tidak mudah untuk dipahami. Oleh karena itu, siswa sulit untuk memahami materi yang disampaikan. Pada pembelajaran puisi, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Pekanbaru menyatakan bahwa puisi yang ada dalam buku teks Bahasa Indonesia terlalu tinggi untuk kemampuan siswa kelas X SMA. Hal ini mungkin disebabkan oleh siswa yang masih dalam masa peralihan SMP yang tidak banyak mempelajari sastra. Kegiatan dalam menganalisis puisi yang mengandung makna simbolik menuntut pembaca untuk memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi sehingga makna yang terkandung di dalam puisi itu dapat tersampaikan secara sempurna. Maka dari itu, perlu dilakukan pembacaan semiotik Riffaterre terhadap puisi-puisi dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kemendikbud edisi revisi 2017 agar dapat membantu siswa-siswa kelas X SMA Negeri 2 Pekanbaru dalam memahami materi puisi. Pendekatan penelitian ini merupakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode kepustakaan dan studi kasus. Pada penelitian ini ditemukan beberapa puisi yang belum dapat dimaknai secara utuh oleh siswa, setelah itu dipaparkan proses pembelajara puisi
CITATION STYLE
Nasution, W. E. P., & Noni Andriyani. (2022). Pembacaan Semiotik Riffaterre Terhadap Puisi-puisi dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X SMAMASMKMAK Kemendikbud dan Pembelajarannya Di Kelas X SMA Negeri 2 Pekanbaru. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 8(1), 153–167. https://doi.org/10.30605/onoma.v8i1.1636
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.